PERENCANAAN STRATEGIS .
Perencanaan merupakan salah
satu empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama
lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan
apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak. Pertanyaan
mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas
keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang
salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal
perencanaan itu sendiri ataupun pada saat proses perencanaan itu
berlangsung.
Banyak
perencanaan pemerintah yang gagal gara-gara apa yang direncanakan
tersebut tidak mempunyai pijakan yang relevan dengan kondisi sosial
budaya masyarakat. Bahkan kadang-kadang alih – alih prrgram yang
dilaksanakan dapat memberdayakan masyarakat, akan tetapi pada akhirnya
ternyata malah menciptakan ketergantungan masyarakat kepada pemerintah.
Artinya pemerintah selalu memberikan ikan, bukan kail seperti yang
sering disampaikan oleh beberapa pakar. Melihat kenyataan ini, timbul
tanda tanya besar bagi perencana, kenapa hal ini terjadi. Tulisan
singkat ini berusaha mendeskripsiklan kajian perencanaan dalam
perspektif yang mendasar berkaitan dengan filosofi , tujuan dan proses
perencanaan tanpa pretensi dapat menjelaskan semuanya.
Jenis-jenis perencanaan
Menurut Asnawir
ada tujuh jenis-jenis perencanaan,[20]yang kesemua itu dilihat dari
sudut pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut
adalah;
Dilihat dari segi waktu, dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu pertama perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci. Kedua, perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun. Ketiga, perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun. Dilihat dari segi sifatnya perencanaan dibagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka. Kedua, perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.
Perencanaan dari segi luas wilayah, perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu pertama perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas. Kedua, perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetap[kan di tingkat propinsi.ketiga, perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional. Keempat, perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.
Perencanaan dari segi luas jangkauan terbagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas. Kedua perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu. Dari segi prioritas pembuatnya perencanaan dapat dibagi menjadi tiga, pertama perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara. Kedua perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah. Ketiga perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.
Dari segi obyek perencanaan dibagi menjadi dua: pertama perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap tahun. Kedua perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu. Dari segi proses, perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, pertama perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk program. Kedua, perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal. Ketiga perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.
G. Rencana Startegi Dalam Lembaga Pendidikan Islam
Perencanaan strategi adalah usaha sistematis formal dari suatu perusahaan untuk memperjelas sasaran utama, kebijakan-kebijakan dan strategi. Menurut Asnawir perencanaan startegik adalah proses pemikiran tujuan perusahaan atau organisasi, penentuan kbijakan, dan program yang perlu untuk mencapai tujua tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu di susun perencanaan, di antara metode perencanaan strategic adalah sebagai berikut: pertama pendekatan dari atas ke bawah, biasanya dibuat oleh prusahaan yang bersifat sentralisasi. Kedua pendekatan dari bawah, yaitu metode rancangan perencanaan darai bawah ke atas. Ketiga pendekatan interkatif adalah pendekatan manajer dari pusat bersama direksi-direksi berdialog secara terus menrus selama penyusunan rencana, termasuk juga berdialog dengan para staf pusat dan divisi-divisi. Keempat pendekatan perencanaan secara tim adalah pendekatan yang lebih banyak dilakukan pada perusahaan kecil dan bersifat sentralisasi. Kelima pendekatan tingkat ganda adalah pendekatan strategi dirumuskan secara independen pada tingkat korporasi dan pada tingkat unit bisnis.
Dalam perencanaan strategic dalam diambil contoh adalah perencanaan strategic di perguruan tinggi agama Islam. Di antara kondisi obyektifnya adalah, pertama profil Pergururn Tinggi Agam Islam,meliputi bidang kelembagaan, bidang ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaaan, sarana dan prasarana pendidikan. Kedua kekuatan yang tersedia, meliputi kelembagaan letak geografis, factor hsitoris ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan danpengabdian masyarakat. Ketiga kelemahan-kelemahan yang masoih dipunyai, meliputi persepsi masyarakat, tradisi akademis dan etos kerja, pendanaan, pengembangan sumber daya manusia,otonomi lembaga, ketenagaan, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana. Keempat beberapa peluang yang meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, saran dan parsarana. Kelima, tantangan meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, sarana dan prasarana.
Dilihat dari segi waktu, dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu pertama perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat umum, dan belum terperinci. Kedua, perencanaan jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun. Ketiga, perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun sampai lima tahun. Dilihat dari segi sifatnya perencanaan dibagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka. Kedua, perencanaan kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.
Perencanaan dari segi luas wilayah, perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu pertama perencanaan local, yaitu perencanaan yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan sifat yang terbatas. Kedua, perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetap[kan di tingkat propinsi.ketiga, perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional. Keempat, perencanaan internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.
Perencanaan dari segi luas jangkauan terbagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas. Kedua perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi dan situasi tertentu. Dari segi prioritas pembuatnya perencanaan dapat dibagi menjadi tiga, pertama perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh pemerintah pusat pada suatu Negara. Kedua perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan yang di susun oleh masing-masing wilayah. Ketiga perencanaan dekonsentrasi yaitu perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.
Dari segi obyek perencanaan dibagi menjadi dua: pertama perencanaan rutin yaitu perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap tahun. Kedua perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu. Dari segi proses, perencanaan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, pertama perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan penafsiran-penafsiran dalam bentuk program. Kedua, perencanaan programial adalah perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal. Ketiga perencanaan operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.
G. Rencana Startegi Dalam Lembaga Pendidikan Islam
Perencanaan strategi adalah usaha sistematis formal dari suatu perusahaan untuk memperjelas sasaran utama, kebijakan-kebijakan dan strategi. Menurut Asnawir perencanaan startegik adalah proses pemikiran tujuan perusahaan atau organisasi, penentuan kbijakan, dan program yang perlu untuk mencapai tujua tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu di susun perencanaan, di antara metode perencanaan strategic adalah sebagai berikut: pertama pendekatan dari atas ke bawah, biasanya dibuat oleh prusahaan yang bersifat sentralisasi. Kedua pendekatan dari bawah, yaitu metode rancangan perencanaan darai bawah ke atas. Ketiga pendekatan interkatif adalah pendekatan manajer dari pusat bersama direksi-direksi berdialog secara terus menrus selama penyusunan rencana, termasuk juga berdialog dengan para staf pusat dan divisi-divisi. Keempat pendekatan perencanaan secara tim adalah pendekatan yang lebih banyak dilakukan pada perusahaan kecil dan bersifat sentralisasi. Kelima pendekatan tingkat ganda adalah pendekatan strategi dirumuskan secara independen pada tingkat korporasi dan pada tingkat unit bisnis.
Dalam perencanaan strategic dalam diambil contoh adalah perencanaan strategic di perguruan tinggi agama Islam. Di antara kondisi obyektifnya adalah, pertama profil Pergururn Tinggi Agam Islam,meliputi bidang kelembagaan, bidang ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaaan, sarana dan prasarana pendidikan. Kedua kekuatan yang tersedia, meliputi kelembagaan letak geografis, factor hsitoris ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan danpengabdian masyarakat. Ketiga kelemahan-kelemahan yang masoih dipunyai, meliputi persepsi masyarakat, tradisi akademis dan etos kerja, pendanaan, pengembangan sumber daya manusia,otonomi lembaga, ketenagaan, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana. Keempat beberapa peluang yang meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, saran dan parsarana. Kelima, tantangan meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan dan pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, sarana dan prasarana.
menurut tingkatannya
1. perencanaan strategic
Perencanaan
strategic disebut juga dengan perencanaan jangka panjang. Strategi itu
menurut R.G. Muurdick diartikan sebagai konfigurasi tentang hasil yang
diharapkantercapai pada masa depan. Bentuk konfigurasi terungkap
berdasarkan:
- Ruang lingkup
- Hasil persaingan
- Target
- Penataan sumber-sumber
Perencanaan
strategic digunakan untuk mengatakan suatu lingkup perencanaan yang
lebih “general” disamping adanya beberapa jenis perencanaan lain yang
disebut stainer. Pengertian perencanaan strategic yaitu proses
pendayagunaan sumber-sumber dan strategi yang mengatur pengadaan dan
pendayagunaan sumber untuk pencapain tujuan .
Hal
tersebut bertujuan untuk mencari bentuk dan identitas pada masa yang
akan datang dengan mempertimbangkan berbagai kompleks dalam suatu
system. Berdasarkan hal diatas, metode penelaah dan pemecahan masalah
didasarkan atas kerangka ini mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
- Sistematik dan sistemik
- Berorientasi pada output dan konfigurasi keinginan
- Mempunyai tujuan menyeluruh
- Berdimensi jangka panjang, menengah, dan pendek
- Menerapkan metode keilmuan analisi teoretik dan empiric dengan program pengembangan.
- Rencana operasional terjabar kedalam proyek dan program
- Berlandaskan kebijakan
- Memperhitungkan norma dan kaidah
- Mempunyai pola input, proses, output dengan informasi umpan balik.
2. perencanaan koordinatif
Perencanaan
koordinatif ditunjukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga
tujuan yang telah ditetapkan itu dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Perencanaan ini mempunyai cangkupan semua aspek operasi suatu
system yang meminta di taatinya kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkanpada tingkat perencanaan strategic.
Sedangkan
ada pendapat lain yang menyimpulkan yang hampir sama dengan pengertian
diatas yaitu menurut dalam buku system informasi manajemen dan
perencanaan pembangunan pendidikan yang disusun Idocdi Anwar, dkk yang
dikutip dari H. Ozbehkan (D. Cleland & W.R king. 1975, Hal, 31)
mengemukaka tiga jenis perencanaan, yaitu: “polici planning. Strategic
planning dan operational planning.
- Perencanaan strategis berbagai upaya untuk mempersiapkan seperangkat desisi dimasa yang akan datang yang mempengaruhi keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi
- Perencanaan taktis adalah sebagai upaya dalam mempersiapkan berbagai desisi untuk kegiatan-kegiatan jangka pendek terutama dalam mengalokasi berbagai sumber yang diperlukan dalam pencapaian tujuan
- Perencanaan teknis adalah proses upaya untuk mempersiapkanberbagai desisi untuk dilaksanakan terutama dalam jangka waktu yang pendek dan untuk pelaksanaan tugas-tugas yang spesifik dalam rangka pencapaian tujuan yang sudah pasti (target-target)
C. menurut jangka waktunya
1. perencanaan jangka pendek
Perencanaan
jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat
untuk dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun, sering disebut
sebagai rewncana operasional. Perencanaan ini merupakan penjkabaran dari
rencana jangka menengah dan jangka panjang.
2. perencanaan jangka menengah
Perencanaan
jangka menengah mencakup kurun waktu diatas 5-10 tahun. Perencanaan ini
penjabaran dari rencana jangka panjang, tetapi sudah lebih bersifat
operasional.
3. Perencanaan jangka panjang
Perencanaan
jangka panjang meliputi cakupan waktu diatas 10 tahun sampai dengan 25
tahun. Perencanaan ini memiliki jangka menengah, lebih-lebih lagi jika
dibandingkan dengan perencanaan jangkla pendek. Dengan demikian
perencanaan tahunan bukan hanya sekedar pembabakan dari rencana 5 tahun,
tetapi merupakan penyempurnaan dari rencana itu sendiri.
Kegiatan-kegiatan
apakah yang terdapat dalam penyusunan rencana tahunan ? secara garis
besar jenis kegiatan dan tahapannya meliputi sebagai berikut:
- Penyusunan kebijakan umum
- Penyusunan kebijakan teknis
- Penyusunan rancangan penyesuaian kebijaksanaan
- Penyempurnaan program
- Penyusunan uraian kegiatan operasional proyek-proyek (UKOP)
- Identifikasi proyek
- Penyusunan pra-DUP (daftar Usulan Proyek)
- Penyusunan DUP Depdikbud
- Pembahasan DOP, antara Depdikbud, Bapenas dan Departemen Keuangan
- Penyusunan UKOP
- Penyusunan Pra-DIP (Daftar Isian Proyek)
- Pembahasan Pra-DIP, antar Depdikbud, Bappenas, dan Dirjen Anggaran
- Penyempurnaan UKOP
- Penyeleseian DIP (dari konsep DIP yang telah disetujui)
D. Jenis perencanaan berdasarkan sifatnya
Jenis perencanaan berdasarkan sifat dibagi atas :
- Perencanaan Strategik, perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan tujuan , pengalokasian sumber – sumber untuk mencapai tujuan dan kebijakan – kebijakan yang dipakai sebagai pedoman untuk memperoleh, menggunakan atau menghilangkan hal – hal tersebut. Perencanaan strategis cenderung dipusatkan pada masalah – masalah yang tidak begitu terstruktur yang melibatkan variable – variable yang jumlahnya banyak dan parameter yang tidak pasti.
- Perencanaan Manajerial, perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
- Perencanaan
Operasional, yang memusatkan perhatian pada apa yang akan
dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana
manajerial.
Jenis perencanaan berdasarkan sektor dibagi atas :
Perencanaan Nasional, proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat adil dan makmur. - Perencanaan Regional, yang juga disebut dengan perencanaan daerah atau wilayah, diantaranya Propeda dan perencanaan pendidikan di tingkat propinsi, kabupaten /kota.
- Perencanaan Tata Ruang, perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkan secara seimbang , baik secara ekologis, geografis maupun demografis.
E. Hubungan antar tipe-tipe atau jenis-jenis perencanaan
Tipe-tipe
perencanaan baik dari segi waktu, ruang lingkup, maupun dari segi sifat
ada kaitanya satu dengan yang lainya. Perencanaan jangka
panjangberkaitan erat dengan tipe-tipe ruang lingfkup terutama
perencanaan mikro dengan perencanaan operasional. Perencanaan jangka
panjang sifatnya umum dan fleksibel, hamper sama dengan perencanaan
strategi yang sifatnya juga belum spesifik.
Perencanaan
operasional pada umumnya dilakukan dengan jangka pendekyang mencakup
perencanaan makro, meso maupun mikro. Perencanaan operasional berjangka
pendek ini palin jelas tampak pada perencanaan mikro sebab ia bergerak
dalam wilayah yang sangat kecil.
Sedangkan
Perancanaan itu sendiri adalah seperangkat prosedur untuk memecahkan
permasalahan fisik, social, dan ekonomi, yang harus meliputi
prinsip-prinsip sebagai berikut: – Seperangkat tindakan – Upaya untuk
memecahkan masalah, – Memiliki dimensi waktu dan berorientasi ke masa
yang akan datang – Suatu proses berputar dengan adanya umpan balik , –
Melibatkan beberapa alternatif untuk mencari pemecahan Dari definisi
atau pengertian tentang perencanaan tersebut, maka dapat kita simpulkan
bahwa perencanaan tersebut disusun agar dapat menuju kearah yang lebih
baik, walaupun demikian tidak semua perencanaan tersebut berjalan sesuai
rencana, terkadang sesuatu yang telah kita perhitungkan dengan matang,
tapi pada kenyataanya kadang kala terdapat masalah yang diluar perkiraan
kita, oleh karena itulah perencanaan tersebut akan terus dievaluasi
dalam kurun waktu tertentu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud
dan terlaksana dengan baik.
Kebijakan
yang sering berganti-ganti bukanlah satu-satunya penyebab rendahnya
mutu pendidikan saat ini, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
rendahnya mutu pendidikan, diantara faktor-faktor tersebut misalnya
adalah rendahnya kualitas/profesionalisme guru selaku tenaga pendidik,
kurangnya sarana prasarana pendidikan, kurangnya perhatian orang
tua/partisipasi masyarakat juga dapat menyebabkan rendahnya mutu
pendidikan. Rendahnya kualitas/profesionalisme guru dapat disebabkan
karena banyak sekali guru yang tidak fokus kepada profesinya dikarenakan
rendahnya income yang diperoleh guru tersebut, hingga mereka mengajar
hanya untuk memenuhi kewajiban saja, mereka tidak mempunyai beban moral
atau tanggung jawab untuk mencerdaskan anak didik mereka, karena yang
terpenting bagi mereka adalah bagaimana mereka dapat mencari penghasilan
tambahan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hariKarena itulah
perubahan kebijakan yang dilakukan ditengah jalan sebaiknya seminimal
mungkin kalau bisa dihindarkan, hingga tidak menjadikan salah satu
penyebab rendahnya mutu pendidikan.
Hudson
menunjukkan 5 proses perencanaan yaitu radical, advocacy, transactive,
synoptic, dan incremental yang dikatakan sebagai taxonomy. Perencanaan
partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan beberapa yang
berkepentingan dalam merencanakan sesuatu yang dipertentangkan dengan
merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas
dasar wewenang kedudukan, seperti perencana di tingkat pusat
kepala-kepala kantor pendidikan di daerah.
http://attawijasa20.wordpress.com/2011/05/06/jenis-jenis-perencanaan-pendidikan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar